Tak Perlu Kaya Untuk Sebuah Kesetiaan, Tak Perlu Mewah Untuk Sebuah Kebahagiaan

Kamu harus mengingat dan mengetahui bahwa pernikahan itu bukanlah untuk sehari atau dua hari saja. Tetapi pernikahan itu adalah ibadah sepanjang masa dan paling lama. Oleh sebab itu, susah senang, suka duka harus dijalani bersama. Mungkin petuah ini sudah sering disampaikan secara turun temurun kepada pasangan pengantin dari orang tua sebagai persiapan melangkan dalam hidup berumah tangga.

Kestiaan itu sederhana

Seharusnya semakin lama usia pernikahan, biasanya semakin banyak pula ujian dalam berumah tangga yang memerlukan kesabaran tingkat tinggi. Kesabaran dalam menghadapi manis pahit dalam berkeluarga, dan akhirnya diselesaikan dengan berbagai cara.

Pun begitu, tempoh sedekad atau sehingga mencapai sambutan sempena jubli perak atau jubli emas sekalipun, tidak akan membawa apa-apa pengertian andai ia dinilai dari sudut usia semata-mata. Aspek seperti matlamat, tujuan dan perlaksanaan syariat hidup berumah tangga Islam itulah yang seharusnya turut diambil kira.

Kestiaan itu sederhana
Kestiaan itu sederhana via instagram.com/okyarisandi
Sayangnya, penentuan kebahagiaan berkait rapat dengan sikap, kedudukan dan fahaman seseorang terhadap kebahagiaan. Ada orang beranggapan bahawa kebahagiaan itu boleh dicapai dengan adanya harta dan wang ringgit yang banyak. Ada pula beranggapan kebahagiaan itu ialah mengenepikan hal-hal keduniaan, kemajuan dan kemewahan.

Namun, pernahkah kita bertanya kepada diri kita, adakah perkahwinan kita itu sarat dengan unsur-unsur seperti kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan? atau adakah ia sekadar angka yang hendak dibanggakan?

Yang diperlukan adalah pendamping yang setia, Yang diperlukan adalah pendengar yang setia, Yang diperlukan adalah insan yang setia.

Artikel ini terinspirasi dari thecoverage.my, yang sebagian kecil sudah di translate ke Indonesia oleh admin.

sumber : bapermulu.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel