Ternyata Irish Bella Terkena Mirror Syndrom yang Membuat Bayi Kembarnya Meninggal di Dalam Kandungan
October 08, 2019
Edit
Meninggalnya janin kembar Irish Bella dalam kandungannya memang menghebohkan pubik belakangan ini. Pasalnya, selama ini Irish Bella selalu mengunggah kondisi terkini calon bayi kembarnya, yang selalu dalam keadaan sehat.
Namun nyatanya takdir berkata lain. Di usia kandungan yang sudah memasuki 26 minggu, janin bayi kembarnya tak bisa diselamatkan. Kedua bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu meninggal pada Minggu (6/10/2019) sore.
Namun nyatanya takdir berkata lain. Di usia kandungan yang sudah memasuki 26 minggu, janin bayi kembarnya tak bisa diselamatkan. Kedua bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu meninggal pada Minggu (6/10/2019) sore.
Penyebab meninggalnya bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni ini pun langsung membuat khalayak bertanya-tanya.
Setelah sempat dirahasiakan, kini terungkap bahwa penyebab meninggalnya bayi kembar Bella ialah kelainan Mirror Syndrome, yang diderita sang ibu.
Melansir Warta Kota, bayi kembar yang dikandung Bella mengalami kondisi Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS), yakni dimana pembuluh darah dua janin kembar itu berhubungan, sehingga salah satu janin ‘memberi’ darah kepada janin kedua. Kondisi TTTS inilah yang mengakibatkan komplikasi ke sang ibu, salah satunya mirror syndrome yang merupakan keadaan ketika janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.
Di Indonesia sendiri, kondisi seperti ini sangat langka, dan rumah sakit pun belum banyak yang bisa menangani pasien ibu hamil dengan kondisi seperti itu, kata Gatot Abdurrazak, dokter yang menangani Bella.
“Di Indonesia memang masih jarang center yang mengerjakan teknik seperti ini. Bisa dibilang di Indonesia baru beberapa rumah sakit, termasuk Harapan Kita. Kalau di Asia, sudah ada di Malaysia, Thailand, Hong Kong,” ungkap dalam jumpa pers.
Kalau pun rumah sakit bisa menangani kondisi ini, itu tidak sepenuhnya berhasil. Bahkan peluang keberhasilan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi sangat tipis sekali.
“Prosedur ini tidak otomatis seratus persen berhasil. Kalau dilihat statistiknya, keberhasilan membantu pasien kembar TTTS ini 80 persen keberhasilannya, 20 persen dia gagal. Macam-macam kegagalannya, banyak faktor,” terang Gatot.
“Jadi selain ada yang berhasil, ada yang juga gagal. Kegagalan itu tergantung stage-nya,” Gatot menambahkan.
Sementara pada kasus Irish Bella, Gatot menyebut, sudah dalam kondisi stage 4 dari lima stage yang ada.
“Jadi Irish datang Jumat pagi, sudah stage 4 (kondisi bahaya). Janin yang resipien (penerima darah) sudah bengkak jantungnya. Seluruh tubuh bengkak dan pertumbuhannya kecil,” kata Gatot menjelaskan.